Kain Tenun NTT, Harga Mahal Sepadan dengan Proses Pembuatannya

Kain tenun NTT (Nusa Tenggara Timur) sudah terkenal sejak lama. Dan ternyata nggak hanya laku di dalam negeri lho sobat, melainkan oke juga dijual sampai ke New York.

Dilansir dari cnbcindonesia, adalah Bank BNI yang menjembatani perjalanan kain Tenun NTT pameran busana di Amerika itu. Pada tahun 2020 lalu, BNI menyelenggarakan pelatihan.

Salah satu pesertanya adalah Dewi Anindhita, perancang busana dan pemilik dari Selaras, fesyen yang berfokus pada busana etnik dari tenun ikat dari daerah Nusa Tenggara Timur (NTT).

Rancangan Ita yang berbentuk kimono, jaket bomber hingga terusan wanita cukup laku di pasaran. Padahal harganya termurah Rp1 jutaan dan dipasarkan hanya melalui Instagram.

Hebatnya lagi, kain Tenun NTT yang digarap Ita dibeli nama-nama beken di negeri ini. Seperti Poppy Dharsono, Ari Tulang, hingga Duta Besar Indonesia untuk Norwegia, Todung Mulya Lubis.

BNI sendiri memanfaatkan momentum pameran di New York dengan menyeleksi UMKM yang layak diajak berpameran di beberapa event terkenal.

Nah, menyadari potensinya yang luar biasa, pasti kalian semangat untuk mengetahui motif kain Tenun NTT.

Foto : Instagram : alekot_woven

Tentang Kain Tenun NTT

Dikenal dengan kain tenun ikat, merupakan kain yang diproduksi dengan cara memasukan benang pakan secara horizontal pada benang-benang lungsin yang biasanya telah diwarnai dan diikat terlebih dahulu.

Dilansir dari pariwisaraindonesia, teknik pembuatannya bukan ditemukan baru-baru ini, melainkan sudah diwariskan secara turun temurun. Bahkan ada yang menyebutnya kain tenun NTT sudah ada sejak abad ke-3 Masehi atau kala masih ada kerajaan di NTT.

Ada salah satu hal unik bagi wanita muda dari NTT, yakni ia dianggap telah siap untuk menikah jika sudah bisa menenun kain.

Karena later belakang itulah hingga saat ini tidak sedikit perempuan di provinsi ini yang mashir menenun. Sementara kain tenun NTT sendiri fungsinya banyak.

Bisa dimanfaatkan sebagai busana, mahar, penunjuk status sosial, alat transaksi, bentuk penghargaan pada tamu, serta penghormatan pada acara kematian.

Ada banyak daerah di NTT yang memiliki sentra pengrajin tenun. Karenanya, jika bicara kain tenun NTT maka ada banyak ragamnya.

Sebutlah misalnya di Sumba Timur terdapat motif tengkorak, dan Maumere terdapat motif hujan, pohon, dan ranting. Ada pula motif-motif lain yang menampilkan keberagaman flora, fauna, hingga legenda.

Foto : republika

 

Dikenal dengan Harganya yang Mahal

Dahulu kain tenun ini hanya digunakan untuk selendang, selimut atau busana. Namun seiring perkembangan zaman kegunaanya pun diperluas. Hingga lahirlah sepatu, tas, dompet dan aksesoris lain dengan balutan kain tenun daerah ini.

Kain tenun NTT dikenal sering dijual dengan harga yang fantastis. Hal ini mengingat pembuatannya melalui proses yang sangat rumit.

Proses pembuatan selembar kain bahkan bisa memakan waktu hingga berbulan-bulan, karena beberapa tahap yang harus dilalui. Pada tahap pertama, penenun harus memintal kapas yang langsung diambil dari pohon kapas.

Pemintalan ini menggunakan alat tradisional dan nantinya dihasilkan benang-benang yang tidak terlalu halus, dan menimbulkan corak asimetris pada kain tenun ikat. Hal ini menjadi salah satu keunikan kain tenun khas NTT.

Setelah proses pemintalan, benang-benang pun dicelupkan dalam larutan warna-warni. Pewarnaan tradisional biasanya menggunakan daun ru dao (warna nila), akar pohon ka’bo (warna merah), kunyit (warna kuning), dan sebagainya.

Proses pewarnaan secara tradisional bisa dilakukan berkali-kali dan memakan waktu berminggu-minggu untuk mendapatkan warna yang bagus.

Seiring perkembangan zaman, beberapa pengrajin mulai menggunakan pewarna kimia yang dianggap memiliki ragam warna yang lebih variatif, lebih praktis, dan tidak mudah luntur.

Setelah warna meresap dan benang mengering, benang-benang tersebut lalu diikat di mesin tenun tradisional yang disebut Lana Her’ru. Proses pengikatan dan pembentukan pola membutuhkan ketelitian dan kreatifitas penenun. Yang membedakan proses pembuatan kain tenun NTT dengan daerah lain yaitu benang lungsin menjadi benang yang diikat secara vertikal di mesin.

Sementara benang pakan akan dimasukan secara horizontal. Hal penting yang tidak boleh terlewatkan yaitu sebelum pembuatan kain tenun ikat, pengrajin akan bertapa dan berdoa agar mendapatkan ide gambaran motif yang akan dibuat, diberi kelancaran dalam menenun, serta dijauhkan dari bala selama proses penenunan.

Nah, sangat rumit bukan pembuatan kain tenun NTT? Jadi sekarang kalian tahu mengapa harganya mahal tetapi tetap saja dicari. Semoga bermanfaat. ***

0 Response to "Kain Tenun NTT, Harga Mahal Sepadan dengan Proses Pembuatannya"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel