Batik Ecoprint dan Cara Pembuatannya 

Batik ecoprint itu apa ya? Apakah merek atau nama penemunya? Semua pertanyaan itu nggak ada yang benar. 

Foto : Instagram zevanyabatik

Batik Ecoprint adalah batik menggunakan bahan alam. Sesuai namanya, ecoprint berasal dari kata eco atau ekosistem yang mengandung arti lingkungan hayati atau alam. Sementara print kalian pasti tahu, yaitu cetak. 

Secara singkat batik ecoprint adalah membatik dengan sistem menjiplak dedaunan dan kemudian merebusnya. Hal ini juga dilakukan para pembatik, maka lahirlah istilah ecoprint. Bedanya, batik ini meghasilkan motif yang lebih modern atau sebutlah kontemporer. 

Foto : Instagram batikmoon

Batik ecoprint juga tidak membutuhkan lilin yang dipanaskan hingga cair atau juga canting. Bagi kalian yang selama ini menggemari batik jenis ini namun ingin tahu cara pembuatannya, di sini saya akan menjelaskannya. 

Pertama ialah mordanting yaitu perendaman kain menggunakan air tawas yang dilakukan selama tiga hari. Waktu perendaman ini bisa bervariasi. Biasanya, sisa air tawasnya tidak dibuang begitu saja sebagai air comberan. Bisa dimanfaatkan sebagai pembersih kamar mandi. 

Mengapa mordanting ini penting? Sebab proses ini akan mempertahankan warna bahan atau kain dan membuka pori-pori. Akibatnya motifnya bisa tercetak dengan sempurna. 

Proses selanjutbya masuk ke tahapan pencetakan. Caranya adalah kain yang setengah basah dibentangkan, lalu dedaunan pilihan ditata di atas permukaannya. Pukul pukullah pakai palu atau benda sejenis agar warnanya metesap ke dalam serat kain. Selanjutnya gulung kain tersebut beserta posisi dedaunannya. Ikat kuat dan dikukus selama dua jam. Tujuannya agar warna dasar daun bisa lebih keluar. 

Tahapan berikutnya adalah kain tersebut dibiarkan selama 3 hari, barulah dibuka, dibersihkan dari sisa-sisa daun yang menempel di kain. Maka lihatlah, ada motif cantik di kain itu. 

Terakhir, merendam kain dengan air tawas dengan tujuan mengikat motif dan warna agar tidak luntur. Setelah itu kain dicuci menggunakan lerak dan dijemur di terik matahari. 

Foto : Instagram asteraeco.id

Alat dan Bahan Batik Ecoprint 

1. Teknik Iron Blanket 

Batik ini bisa kalian buat sendiri dengan menyiapkan peralatannya sebagai berikut :

- Kain dengan serat alami seperti katun, sutera, atau kanvas 

- Panci untuk mengukus daun-daunan/bunga 

- Campuran air tawas 

- Air cuka

- Palu

- Tali pipa peralon 

Setelah memastikan semuanya tersedia, sekarang mari kita baca cara pembuatannya. Bagian ini sengaja saya gunakan langkah-langkah per bagian biar lebih mudah kalian pahami. 

Pertama, rendam kain dengan air tawas selama kurang lebih 10 menit. Gunanya agar pewarna lebih tahan lama. Jangan lupa rendam juga daun yang akan dijadikan motif ke dalam larutan cuka. Tujuannya agar tannin (zat warna daun) bisa keluar dengan maksimal pada kain. 

Selanjutnya bentangkan kain yang sudah direndam di atas meja dan tempelkan daun-daunan sesuai dengan selera (posisi tulang daun di bawah) 

Langkah berikutnya gulung kain yang sudah dibentang dan diletakkan daun tadi dengan pipa paralon Jangan lupa untuk mengikatnya menggunakan tali Lalu kukuslah selama 2 jam 

Jika sudah, angkat dan bentangkan kembali di meja, ambil daun-daunan secara perlahan 

Terakhir, silakan jemur kain ecoprint tadi 

Kini kain ecoprint kamu sudah jadi dan siap di jahit menjadi aneka kerajinan seperti baju, tas, dompet, scarf, dll 

2. Teknik Pounding 

Teknik lain yang bisa kalian coba untuk praktik membuat batik ecoprint ialah pounding. Apa perbedaannya dan bagaimana membuatnya? 

Pertama-tama silakan bentangkan kain di atas meja Berikutnya tempelkan daun-daunan yang diinginkan Pukul dengan menggunakan palu hingga warna daun menempel di kain. Kekuatan pukulan silakan dirasakan saja sesuai kebutuhan 

Proses berikutnya ialah mengangkat kain tersebut secara perlahan Lantas jemur kain hingga kering Langkah belum selesai, berikutnya rendam kain dalam air campuran tawas 

Berikutnya ulangi langkah sebelumnya, yaitu menjemur kembali hingga kering Barulah setelah selesai kain batik ecoprint kalian siap digunakan. 

Ecoprint Bukan Batik

Adalah Ibu Indra Tjahjani atau DR. Ir. Indra Tjahjani, SS, MLA, MMSI, seorang Batik encourager-motivator-tutor, menyatakan bahwa ecoprint bukan batik. Beliau sudah sangat berpengalaman mengajar para pembatik pemula, pelajar dan mahasiswa, bahkan juga mengajar banyak expatriat yang tertarik belajar membatik. Juga sebagai pendiri komunitas  Mbatik Yuuk.
Pernyataan ini saya kutip dari akun Facebook beliau pada tanggal 22 November 2021  "Alhamdulillah .. 
Semalam sudah sempat berbagi & meluruskan kalau Ecoprint itu BUKAN BATIK, 
Jangan diulang ya... 
Disebut batik kalau proses nya menggunakan lilin/ malam batik & dicelup dan erat hubungannya dg tradisi & budaya orang Indonesia"

Saya juga pernah baca, ada yang berpendapat mengapa disebut batik ecoprint karena ada proses merebus yang mirip dengan proses dalam pembuatan batik. Ada juga yang membuat motif ecoprint di atas kain batik, sehingga motifnya kombinasi batik dan ecoprint. Apapun itu, saya menikmati kecantikan motif - motifnya. Semoga artikel cara membuat batik ecoprint ini bermanfaat. ***

0 Response to "Batik Ecoprint dan Cara Pembuatannya "

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel