Yuk Pahami Kain Rajut Secara Mendalam

Kain rajut ialah kain yang dihasilkan dari benang yang dirajut. Pengertian mudahnya ya seperti itu. Namun pada intinya struktur kain rajut sendiri dibentuk oleh sekelompok jeratan benang yang saling mengait satu dengan yang lainnya. 

Foto : Instagram : knittingbyditte

Jika dilihat dari tingkat elastisitasnya, kain rajut bisa dikatakan jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan kain tenun pada umumnya. Hal ini disebabkan sifatnya yang mampu meregang dengan mudah. Akibatnya, pemakainya memiliki kebebasan bergerak. 

Meski terkesan mudah kusut karena terbentuk dari benang-benang yang saling terkait, namun aslinya ia tidak mudah kusut. Kelebihannya memang banyak, namun kain rajut juga cenderung mengaami penyusutan. Jika kondisi ini sudah terjadi, akan sulit mempertahankan bentuknya kembali. 

Menurut saya, kerusakan pada setiap jenis kain termasuk kain ini adalah pada proses perawatannya. Dan banyak orang yang yang hanya bisa dan mampu membelinya, namun tidak mengetahui bagaimana cara merawatnya dengan benar. 

Jika berbicara tentang sejarah dan asal-usul kain rajut di dunia, belum ditemukan catatan pasti yang bisa dijadikan rujukan secara umum. Namun ada penemuan jarum rajut ditemukan pada zaman Romawi dan Mesir kuno. 

Foto : Instagram : tristar_kain

Rajut lusi atau warp knitting dan rajut pakan atau weft knitting adalah dua istilah yang digunakan untuk membedakan kain rajut berdasarkan teknologi pembuatannya. Rajut lusi merupakan tipe jeratan pada kain rajut yang mengarah pada arah vertikal, sedangkan weft knitting atau rajut arah pakan merupakan tipe rajutan kain yang posisinya mengarah ke arah horizontal. 

Dari kedua jenis tersebut di atas, rajut pakan merupakan jenis rajutan yang paling umum dipakai dalam pembuatan kain rajut. 

Kain Rajut di Negeri Empat Musim 

Bukan hanya masyarakat Indonesia mengenal kain ini. Penggunanya juga bukan lagi didominasi kaum tua. Sekarang anak-anak muda juga banyak menggunakannya untuk busana harian dan aktivitas lainnya. 

Pada zaman kelahirannya, kain rajut diproduksi secara manual oleh emak-emak menggunakan tangan. Tak heran jika hasil rajutannya tadi hanya dipakai untuk kebutuhan keluarga, bukan untuk diperjualbelikan. 

Karena mampu beradaptasi dengan cuaca, kain rajut juga populer di negara yang memiliki empat musim. Tidak berlebihan. Sebab bahan rajut pada awalnya sangat tebal sehingga mampu menghangatkan tubuh saat musim dingin dan musim semi. 

Rajutan yang tebal menghasilkan kain yang sangat ampuh menahan dan menguris rasa dingin pemakainya. Dengan fungsinya dan ketebalannya, zaman dahulu kain rajut dianggap tidak cocok dikenakan masyarahat sebuah negara tropis seperti Indonesia. 

Dengan akalnya, manusia pun mampu mengubah kain yang semula hanya cocok untuk warga negara empat musim ke negara tropis. Caranya ialah dengan menghasilkan kain serupa namun lebih tipis. 

Maka lahirlah jaket, cardigan dan pakaian lainnya yang dibuat menggunakan kain rajut. Beberapa kain yang tergolong ke dalam jenis kain rajutan seperti kain mesh, jersey dan berber. 

Foto : Instagram : walnut_kyoto

Keunggulan Kain Rajut 

Berikut ini adalah keunggulan yang bisa kalian temukan pada kain rajut. 

1. Teksturnya Lembut dan Nyaman di Kulit 

Benang yang dipakai untuk membuat kain rajut adalah kapas yang memang memiliki tektur lembut. Banyak yang menggemari kain ini untuk beragam busananya karena saat dikenakan terasa halus di permukaan kulit. 

Tak heran jika busana yang dibuat dari bahan ini bisa dikenakan oleh beragam usia. Mulai orang tua, remaja hingga anak-anak. Dengan kelembutan kain yang terasa di kulit manusia dan tidak melukai, anak-anak pun dibolehkan menggunakan jenis kain ini. 

2. Cenderung Lebih Tebal 

Kain rajut dibuat dari rajutan benang dengan ukuran tebal yang dirajut berlapis sehingga mampu menghalangi angin yang akan masuk atau menerobos sehingga mengenai permukaan kulit. Dengan demikian, manusia yang tinggak di negara pemilik musim dingin akan memiliki pakaian ini di almarinya. 

Jenis pakaian penghangatnya diantaranya jaket, syal, mantel bahkan topi rajut. 

3. Dimodifikasi untuk Tropis 

Jika kita yang tinggal di Indonesia mengenakan jaket seperti yang ada di musim dingin pasti kegerahan. Maklum, negara kita hanya memiliki dua musim yakni kemarau dan penghujan. Jika dipaksakan, malah nggak nyaman. 

Tetapi jangan khawatir, sekarang sudah ada kain rajut dengan ketebalan yang lebih tipis dan cocok untuk warga negara tropis. Dengan begitu, pemakainya tidak lagi kegerahan karena angin masih bisa masuk sementara udata benar-benar menyengat. 

4. Lebih Lentur dan Elastis 

Jika dikenakan untuk membungkus tubuh, bahan rajut menunjukkan tingkat fleksibilitasnya yang tinggi. Ini tentu sangat cocok bagi kalian yang memang tidak menyukai pakaian yang terlalu negpres atau ketat. 

Bahan rajut cenderung melar dan tidak melekat ketat di bentuk tubuh.  

Foto : Instagram : hunthandknits

Kekurangan Kain Rajut 

Setelah mengetahui keunggulannya, sekarang saatnya kita membahas kekurangan atau kelemahannya. Sebenarnya sudah wajar sesuatu memiliki nilai plus dan minusnya. 

1. Berisiko Cepat Rusak 

Akan cepat rusak jika cara mencucinya sembarangan. Misalnya kalian rendam berhari-hari lalu mencucinya dengan mesin cuci hingga diputar berkali-kali. Ingat, kini banyak kain tajut dengan tekstur yang tipis sehingga untuk mencucinya nggak perlu seperti melakukannya untuk pakaian lainnya. 

Saat mencuci dengan mesin cuci, jika memang nggak bisa menggunakan tangan karena sakit barangkali, jangan campur dengan pakaian yang memiliki bagian berpotensi merobek kain rajut. Rseliting, kancing atau bahkan peniti, cek terlebih dahulu sebelum diputar. 

2. Butuh Kesabaran Mencuci 

Berbeda dengan kain tajut untuk pakaian yang tebal, kalian akan merasakan bagaiana harus mencucinya dengan bersih. Bentuk bahannya yang lembut akan mudah teronggok di tempat cucian, berbeda dengan bahan jeans yang begitu dibentang di lantai akan ikut membentang. 

Ada saran bagi pemilik mode pakaian seperti ini, yakni tidak usah dikucek terlalu kuat. Cukup rendam seperlunya menggunakan deterjen (bahkan ada yang menyarankan sampo) lalu membilasnya dan dijemur. Tentu saja ini bisa dilakukan jika pakaian tidak terlalu lama kalian kenakan. Kalau dikenakan selama empat hari full di hari kerja, waduuuh baunya... hehe. 

3. Nilai Ekonominya Tinggi 

Harga kain ini cenderung lebih mahal ketimbang kain kain pada umumnya. Meski demikian, tingkat mahalnya juga dipengaruhi tebal tipisnya rajutan, rapat renggangnya rajutan dan sebagainya. 

4. Perlu Perawatan Lebih 

Memiliki pakaian dari bahan ini sebenarnya harus dipikirkan apakah kalian termasuk orang yang gemar merawat sesuatu dengan benar. Jangan hanya suka membelinya namun untuk merawatnya tidak ingin ambil pusing. 

Jarum Rajut dan Tekniknya 

Terdapat empat jenis jarum rajut yang dapat disebutkan sebagai berikut: 

Jarum Janggut (Bred spring needle) 
Jarum Lidah (Latch needle) 
Jarum gabungan (Compound needle) 
Jarum Kepala Ganda (Link lind needle) 

Prinsip Merajut

Sementara teknik merajut secara garis besar ialah apabila jarum-jarum sampai posisi tertinggi, ia akan mengambil benang-benang baru dan jeratan lama sehingga jarum jatuh ke batangnya. Berikutnya jarum turun sambil menarik benang baru sampai posisi terendah. Hal ini mengakibatkan jeratan lama akan jatuh dari batang dan bergantung pada benang baru yang menjadi jeratan baru. 

Teknik atau proses itu terus dilakukan berulang-ulang sehingga membentuk sehelai kain. Semoga artikel Yuk Pahami Kain Rajut Secara Mendalam ini bermanfaat. ***

0 Response to "Yuk Pahami Kain Rajut Secara Mendalam"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel