Zat yang Terkandung Pada Pemutih Pakaian dan Bagaimana Cara Kerjanya

pemutih pakaian dan cara kerjanya 98y

Pemutih pakaian adalah bahan kimia yang digunakan untuk memutihkan pakaian, menghilangkan noda, dan membunuh kuman. Pemutih pakaian biasanya berbentuk cair atau bubuk, dan mengandung bahan aktif yang dapat mengoksidasi bahan-bahan yang menyebabkan noda dan warna pakaian.

Bahan aktif yang paling umum digunakan dalam pemutih pakaian adalah natrium hipoklorit (NaOCl). Natrium hipoklorit adalah senyawa kimia yang mengandung klorin, yang memiliki sifat oksidasi yang kuat. Natrium hipoklorit dapat memecah molekul-molekul yang menyebabkan noda, sehingga noda tersebut dapat hilang.

Selain natrium hipoklorit, bahan aktif lain yang dapat digunakan dalam pemutih pakaian adalah:

  • Hidrogen peroksida (H2O2)
  • Natrium perborat (NaBO3)
  • Natrium perkarbonat (Na2CO3 · 3 H2O2)

Hidrogen peroksida adalah senyawa kimia yang mengandung oksigen, yang juga memiliki sifat oksidasi yang kuat. Hidrogen peroksida dapat digunakan sebagai pemutih pakaian yang lebih lembut daripada natrium hipoklorit.

Natrium perborat dan natrium perkarbonat adalah senyawa kimia yang mengandung oksigen terikat, yang dapat melepaskan oksigen ketika dipanaskan. Natrium perborat dan natrium perkarbonat dapat digunakan sebagai pemutih pakaian yang lebih aman daripada natrium hipoklorit, karena tidak mengandung klorin.

Selain bahan aktif, pemutih pakaian juga dapat mengandung bahan-bahan lain, seperti:

  • Pewangi
  • Bahan surfaktan
  • Bahan pengental

Pewangi dapat digunakan untuk menambahkan aroma yang menyenangkan pada pakaian. Bahan surfaktan dapat membantu penyebaran pemutih di pakaian. Bahan pengental dapat membantu menjaga pemutih agar tidak terlalu encer.

Pemutih pakaian dapat digunakan untuk berbagai jenis pakaian, seperti pakaian putih, pakaian berwarna, dan pakaian berbahan sintetis. Namun, ada beberapa jenis pakaian yang tidak boleh dicuci dengan pemutih, seperti pakaian berbahan wol, sutra, dan kulit.

Pemutih pakaian harus digunakan dengan hati-hati, karena dapat berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan. Jika digunakan dengan tidak benar, pemutih pakaian dapat menyebabkan iritasi kulit, mata, dan saluran pernapasan. Selain itu, pemutih pakaian juga dapat mencemari air.

Berikut ini adalah beberapa tips untuk menggunakan pemutih pakaian dengan aman:

  • Bacalah petunjuk penggunaan dengan cermat sebelum menggunakan pemutih pakaian.
  • Gunakan pemutih pakaian di area yang berventilasi baik.
  • Gunakan sarung tangan dan kacamata pelindung saat menggunakan pemutih pakaian.
  • Hindari kontak pemutih pakaian dengan kulit, mata, dan saluran pernapasan.
  • Jangan menggunakan pemutih pakaian untuk membersihkan area yang luas, seperti lantai atau dinding.
  • Bilas pakaian dengan air bersih setelah dicuci dengan pemutih pakaian.
  • Buang pemutih pakaian yang sudah tidak digunakan dengan benar.

Gunakan Secara Tepat

Menggunakan pemutih pakaian secara berlebihan dapat menimbulkan berbagai macam akibat yang berbahaya, baik bagi kesehatan manusia maupun lingkungan.

Bagi kesehatan manusia, penggunaan pemutih pakaian secara berlebihan dapat menyebabkan:

  • Iritasi kulit, mata, dan saluran pernapasan
  • Asma
  • Keracunan klorin
  • Kerusakan paru-paru
  • Kanker

Penjelasannya secara lengkap sebagai berikut:

Iritasi kulit, mata, dan saluran pernapasan

Pemutih pakaian mengandung bahan kimia yang dapat mengiritasi kulit, mata, dan saluran pernapasan. Iritasi ini dapat berupa kemerahan, bengkak, nyeri, dan gatal-gatal. Dalam kasus yang parah, penggunaan pemutih pakaian secara berlebihan dapat menyebabkan cedera serius, seperti kerusakan kornea mata, pneumonia, dan bahkan kematian.

Asma

Pemutih pakaian dapat menyebabkan asma pada orang-orang yang sensitif terhadap bahan kimianya. Asma adalah kondisi kronis yang menyebabkan penyempitan saluran pernapasan, sehingga sulit untuk bernapas

Keracunan klorin

Pemutih pakaian mengandung klorin, yang merupakan bahan kimia yang berbahaya. Jika tertelan, klorin dapat menyebabkan keracunan klorin. Gejala keracunan klorin meliputi muntah, diare, sakit perut, sesak napas, dan kejang. Dalam kasus yang parah, keracunan klorin dapat menyebabkan kematian.

Kerusakan paru-paru

Pemutih pakaian dapat menyebabkan kerusakan paru-paru pada orang-orang yang terpapar secara terus-menerus. Kerusakan paru-paru ini dapat menyebabkan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), yang ditandai dengan kesulitan bernapas.

Kanker

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pemutih pakaian secara berlebihan dapat meningkatkan risiko kanker, terutama kanker paru-paru.

Pencemaran air. Pemutih pakaian dapat mencemari air, karena mengandung bahan kimia yang tidak dapat terurai secara alami. Pencemaran air ini dapat berdampak negatif pada ekosistem air, termasuk ikan, tanaman air, dan mikroorganisme.

Pencemaran tanah

Pemutih pakaian yang dibuang ke tanah dapat mencemari tanah, karena mengandung bahan kimia yang tidak dapat terurai secara alami. Pencemaran tanah ini dapat berdampak negatif pada tanaman dan hewan yang hidup di tanah.

Bagi lingkungan, penggunaan pemutih pakaian secara berlebihan dapat menyebabkan:

  • Pencemaran air
  • Pencemaran tanah
  • Dampak negatif pada ekosistem air dan tanah

Semoga bijak ya menggunakan pemutih pakaian. ***

Foto - pixabay/blickpixel

0 Response to "Zat yang Terkandung Pada Pemutih Pakaian dan Bagaimana Cara Kerjanya"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel