Batik Lasem, Batik Tulis Yang Bikin Kesengsem

Sobat batik, ada yang tahu kota Lasem? Lasem yang merupakan kecamatan di Kabupaten Rembang, terletak di pesisir pantai utara Jawa ini sangat terkenal dengan keindahan batiknya. Mau tau lebih banyak? Yuk langsung dibaca aja yess...

Sejarah Batik Lasem

Batik Lasem dikenal memiliki ciri khas di motifnya, yaitu mendapatkan pengaruh dari budaya Tiongkok. Berawal dari kedatangan armada laut kekaisaran Ming di bawah pimpinan Laksamana Cheng Ho di tahun 1413 Masehi. Salah satu nahkoda kapalnya yang bernama Bi Nang Un bersama istrinya yang bernama Na Li Ni, mendarat di Pantai Regol, Kadipaten Lasem.

Na Li Ni wanita asli Campa, daerah di sekitar Kamboja, Laos, dan Vietnam yang berada dalam wilayah kekuasaan dinasti Ming. Mempunyai ketertarikan akan kesenian seperti seni tari dan seni membatik. Hal ini membuatnya tergerak untuk membantu mengajarkan kedua macam seni tersebut kepada rakyat Lasem yang pada saat itu sebagian besar masih hidup dalam kemiskinan.

Di kemudian hari, banyak masyarakat Lasem terutama yang merupakan keturunan Tionghoa banyak yang menjadi pengusaha batik, sehingga pada masa itu sebagian besar pengusaha batik Lasem merupakan keturunan Tionghoa. Oleh sebab itu, tidak heran apabila kebanyakan motif dan pewarnaan batik Lasem banyak dipengaruhi oleh budaya Tionghoa.

batik lasem
Batik Lasem - Foto : tirto.id

Jenis Motif Batik Lasem

Dilihat dari motifnya, ada dua jenis batik Lasem yaitu : batik Lasem kuno dan batik Lasem modern. Kita kupas satu persatu yuk...

Batik Lasem Kuno

Batik Lasem kuno dibuat sekitar abad 20, dan semua batik Lasem yang dibuat pada masa itu menggunakan bahan pewarna alami. Terbayang betapa cantiknya batik Lasem kuno ini. Memiliki motif dan warna yang khas, misalnya batik bang-bangan (warna merah), biron (biru), bang-biron (merah-biru), es teh atau sogan (kekuningan), tiga negeri (merah-biru-cokelat), dan empat negeri ungon (merah-biru-sogan-ungu).

Motif flora dan fauna Tionghoa mendominasi batik Lasem kuno ini, misalnya motif burung hong (phoenix), ayam hutan, ikan emas, kijang, kelelawar, kupu-kupu, ular, kelelawar, kepiting, udang,bunga seruni, bunga peoni, magnolia, sakura, dan lain sebagainya.

Motif yang sarat dengan budaya Tionghoa ini tetap dikombinasikan dengan motif pakem batik Jawa seperti, kawung, parang, sekarjagad, sidomukti, dan lain sebagainya.

Karena banyak dipengaruhi budaya Tiongkok, motif yang dibuat melambangkan simbol keberuntungan, kebahagiaan, kesehatan, dan lain sebagainya.

Kepengen tau sepatu keren dari goni? klik disini yuk

Batik Lasem Modern

Batik Lasem modern dibuat setelah kemerdekaan Indonesia, dan kebayakan memakai pewarna kimia dalam proses pembuatan batiknya

Batik Lasem modern lebih banyak menggunakan ragam hias baru seperti latohan, gunung ringgit, kricak, dan lain-lain serta kehidupan sosial masyarakan Lasem juga dijadikan inspirasi motif batik.

Motif-motifnya pun merupakan simbol keseharian masyarakat Jawa. Salah satu yang terkenal adalah motif watu kricak/watu pecah. Motif ini menggambarkan watu atau batu yang dipecah menjadi kecil-kecil sebagai bahan untuk membuat jalan pada saat pemerintahan Gubernur Daendels di masa penjajahan Belanda.

Pada masa itu rakyat Lasem dipaksa menjadi buruh tanpa dibayar sehingga banyak yang kelaparan dan menderita penyakit malaria, infuenza. Inilah yang dituangkan dalam motif watu pecah. Luar biasa ya Sobat batik, makna dalam setiap motifnya, .

Motif lainnya adalah Pasiran, Lunglungan, Bledak Cabe, Gunung Ringgit, Kawung Mlathi, dan masih banyak lagi yang tentunya mempunyai makna dan filosofi masing-masing.

Meskipun ada perbedaan, kedua jenis batik Lasem ini masih mempunyai kesamaan dalam hal motif dan tehnik pembuatannya. Motif batik Lasem modern masih memadukan unsur-unsur budaya asing dalam motifnya, dan salah satunya adalah budaya Tiongkok.

Tehnik menggunakan canting juga masih tetap dipertahankan sampai sekarang, jadi memang semua batik Lasem adalag batik tulis. Ini merupakan kelebihan batik Lasem dan merupakan salah satu nilai jual. Harga batik Lasem variatif yaa, tergantung berapa macam warna yang dipakai dan kerumitan motif batiknya.

Batik Lasem Tiga Negeri - Foto : Instagram oemahbatiklasem

Warna Merah Khas Batik Lasem Tidak Bisa Ditiru

Kalo Sobat batik sudah faham mengenai batik dari berbagai daerah, pastinya batik Lasem ini sangat mudah dikenali. Selain dari motif, warna batik Lasem ini juga sangat khas. Warna merahnya disebut "getih pitik" atau darah ayam. Warna ini terbuat dari akar mengkudu dan akar jiruk dicampurkan dengan air Lasem yang mengandung mineral yang sangat khas. Warna merah ini diklaim sebagai warna merah terbaik dan tidak bisa ditiru oleh pengrajin di sentra batik lainnya. Bahkan warna batik Lasem akan semakin keluar apabila dicuci.

Motif batik Lasem sendiri sangat banyak jumlahnya, yang sudah terdaftar di HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual) sekitar 21 jenis motif batik Lasem. Meskipun batik Lasem adalah batik tulis, harga dimulai dari 200ribuan. Terjangkau bukan? Semoga setelah membaca artikel ini, Sobat Batik ingin menambah koleksinya dengan batik Lasem. Jangan salahkan saya kalo akhirnya jadi ketagihan ya!***



0 Response to "Batik Lasem, Batik Tulis Yang Bikin Kesengsem "

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel