Mengenal Kain Tenun Endek Bali

Hai Sobat Batik, apa kabar? Semoga dalam keadaan sehat yaa. Memasuki bulan April dan masih dalam situasi pandemi Covid 19, tetap stay at home dan menjaga kesehatan, semoga virus ini cepat berlalu dan keadaan kembali normal. Aamiin...

Daripada bete, mendingan kita bahas mengenai kain tenun Endek yuk..
Kalo Sobat Batik sudah pernah ke Bali, tentu tidak asing dengan tenun yang satu ini. Sekilas mirip dengan tenun troso Jepara yaa. Yuk dikupas lebih lanjut.

Tenun Endek - Foto : Instagram tenun_endek

Sejarah Kain Tenun Endek

Sobat Batik tau nggak arti nama Endek? Nama Endek sendiri berasal dari bahasa daerah Bali yaitu "gendekan" atau "ngendek" yang artinya diam atau tetap (tidak berubah warnanya). Sebutan tersebut berkaitan dengan proses pembuatan tenun Endek, yaitu proses pada saat benang diikat dan dicelup. Warna pada benang yang diikat tidak berubah atau tetap. Dari proses inilah kata endek berasal.

Kain tenun Endek sudah ada sejak zaman pemerintahan Raja Dalem Waturenggong di Gelgel, Klungkung. namun mulai berkembang setelah masa kemerdekaan RI. Desa Sidemen, Karangasem merupakan desa yang dikenal sebagai penghasil kain tenun Endek dan songket Bali.

Bagi masyarakat Bali, kain tenun Endek bukan sekedar hanya kain tenun biasa, namun merupakan karya seni yang ketrampilannya diwariskan secara turun temurun. Ketrampilan warisan nenek moyang ini masih tetap dilestarikan sampai dengan sekarang dan kegiatan ini dilakukan sebagai rutinitas sehari-hari.

Pada awalnya tenun Endek hanya dipakai oleh kalangan kerajaan dan untuk upacara keagamaan. Namun dalam perkembangannya, kain tenun Endek ini bisa dipakai untuk kegiatan sehari-hari, untuk upacara adat, bahkan dipergunakan untuk seragam kantor.

Kain tenun Endek dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari, baik untuk pakaian harian atau upacara adat. Seperti yang kita tahu, di Bali sangat kental dengan upacara adat dan keagamaan. Beberapa motif kain tenun Endek hanya boleh dipergunakan untuk upacara adat saja.  Bahkan ada juga yang mempergunakan untuk menolak bala atau penangkal wabah penyakit.

Baca juga : Batik Jumputan, Sejarah, Teknik dan Pembuatannya

Proses Pembuatan Kain Tenun Endek

Kain tenun Endek dibuat dengan memadukan unsur kreativitas, seni, inovasi, dan skill yang tinggi, dan masih menggunakan ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin). Membutuhkan keahlian, ketelitan dan kesabaran tingkat tinggi untuk mengerjakannya. Ada tiga proses yang harus dilakukan dalam pembuatan tenun songket, yaitu :

Pertama - Pengolahan Benang Lusi, yang dibagi lagi dalam 4 proses :

1. Pengkelosan, merupakan proses memintal. Gulungan benang yang besar dipintal menjadi gulungan-gulungan kecil. Benang seberat 5 kilogram akan menghasilkan 30 buah kon benang yang sudh tergulung.

2. Pencelupan warna, merupakan proses pemberian warna pada benang dengan cara dicelup supaya menghasilkan warna yang rata. Ada juga yang melakukan proses perebusan benang kurang lebih selama 30 menit sebelum melakukan pencelupan.

3. Penganihan atau proses merapatkan benang yang juga akan menentukan panjang dan lebar kain tenun Endek.

4. Pencucukan, merupakan proses memasukkan benang lusi ke mata guun dan ke bagian sisir tenun. Mata guun adalah tempat memasukkan benang lusi sehingga gerakan benang akan terkendali pada saat menenun. Benang yang telah melalui proses ini akan digulung dengan hati-hati untuk masuk ke tahap selanjutnya yaitu penenunan.

✒Kedua - Pengolahan Benang Pakan, yang dibagi lagi dalam 8 proses :

1. Pengkelosan, prosesnya sama dengan pada benang lusi
2. Pemindangan atau mempen, merupakan proses memasukkan benang yang sudah dikelos ke dalam rak benang, selanjutnya ditata ke dalam penamplik/pemidangan untuk menghitung jumlah putaran yang bertujuan untuk menentukan besar kecilnya motif yang akan dibuat.
3. Pengikatan, merupakan proses pengikatan yang menggunakan tali berbahan plastik atau kupas dari pelepah pohon pisang sesuai dengan design yang sudah ditentukan terlebih dahulu.
4. Pencelupan, prosesnya sama seperti yang dilakukan pada benang lusi.
5. Pencoletan atau nyatri, merupakan proses pengisian warna yang disesuaikan dengan design yang sudah dibuat. Selanjutnya dijemur sampai kering
6. Pengobatan/Fiksasi, pada proses ini dilakukan dengan cairan fixanol
7. Penginciran, merupakan proses penataan benang dengan cara digulung ke dalam suatu alat pengirinciran, dengan tujuan untuk mempermudah pemaletan.
8. Pemaletan, proses menggulung benang lagi ke dalam palet agar memudahkan benang ke dalam sekoci dan untuk selanjutnya ditenun

✒Ketiga - Poses Penenunan
Dalam proses ini harus selalu dilakukan pengecekan supaya tidak terjadi putus benang lusi atau pakan.

Cukup rumit yaa Sobat Batik prosesnya, jadi memang hanya orang-orang yang memiliki keahlian dan kesabaran yang bisa melakukan proses ini.

Motif Kain Tenun Endek

Motif ragam hias tenun dari Bali ini banyak macamnya, beberapa diantaranya adalah :

1. Motif Geometris
Motif ini berupa bentuk garis lurus, garis putus, garis lengkung, dan semua bidang geometri. Ragam hias geometris ini termasuk motif tertua.

2. Motif Flora
Berupa motif yang terinspirasi dari tumbuh-tumbuhan, pola hiasnya rapat dan sangat harmonis

3. Motif Fauna
Motif ini terinpirasi dari binatang baik yang ada di darat, laut dan udara

4. Motif Figuratif
Merupakan motif yang menggambarkan bentuk manusia atau tokoh pewayangan dalam bentuk yang sederhana baik secara utuh maupun hanya pada bagian tertentu saja

5. Motif Dekoratif
Motif ini adalah penggabungan dari 4 motif yang telah disebutkan di atas dengan design sesuai keyakinan masyarakat Bali ataupun cerita pewayangan.

Peserta KTT APEC Bali memakai tenun Endek - Foto : Antara

Dipakai Oleh Peserta KTT APEC Bali Tahun 2013

Kain tenun Endek semakin dikenal pada saat pelaksanaan  KTT APEC pada Oktober 2013 di Nusa Dua, Bali. Pada saat jamuan gala dinner, ke-21 pemimpin negara beserta istri mengenakan tenun Endek bermacam warna, yang sudah dipilihan oleh Presiden SBY dan Ibu Negara.

Demikian Sobat Batik, ulasan mengenai salah satu tenun Indonesia yang sangat kita banggakan, semoga bisa menambah wawasan mengenai tenun Indonesia***















0 Response to "Mengenal Kain Tenun Endek Bali"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel