Filosofi Batik Pagi Sore

Sobat batik, adakah yang sudah tahu apa itu batik pagi sore? Batik pagi sore adalah  istilah yang biasa digunakan untuk menyebut batik dengan dua macam motif dalam satu  lembarnya. Kedua motif tersebut bertemu dalam satu garis horizontal ataupun diagonal.
Batik pagi sore ini oleh perancang busana Didit Maulana disebut dengan suistanable fashion atau  fesyen yang berkelanjutan. Hal ini dikarenakan batik ini bisa memberikan dua tampilan  sekaligus.

Foto : Instagram oesmanheriyanto

Sejarah Batik Pagi Sore

Menurut sejarahnya, konon batik ini dibuat pertamakali di Pekalongan sekitar tahun  1930-an. Tahun tersebut Indonesia masih dalam masa penjajahan Jepang. Desain ini  terlahir karena kesulitan hidup pada masa itu. Sehingga untuk penghematan, dibuatlah  satu lembar batik dengan dua motif. Pada masa itu motif batik pagi sore ini sangatlah  populer.
Motif batik pagi sore banyak ditemukan pada Batik Djawa Hokokai di Pekalongan, pada  saat pendudukan Jepang pada tahun 1942 - 1945. dan pada saat terjadinya Perang Dunia  II. Kondisi ini menyebabkan perdagangan mori sebagai bahan utama batik dan obat  pewarna menjadi terputus, sehingga persediaan stok menjadi sangat terbatas. Kalaupun  ada stoknya harganya pun sangat mahal.  
Supaya tidak kehilangan pekerja, maka pada saat itu para pengusaha batik membuat batik  baru dengan pola yang lebih rumit, dengan tujuan untuk memperlambat proses produksi.

Filosofi Batik Pagi Sore

Di setiap pembuatan batik, selalu ada filosofi yang terkandung di dalamnya.  Demikian juga dengan batik pagi sore. Batik pagi sore mengajarkan untuk tetap kreatif dalam segala situasi yang dihadapi pada saat itu. Terkadang, ide-ide keren dan brilian  terlahir dalam situasi yang kepepet. Siapa yang akan menyangka batik pagi sore akan  menjadi populer pada akhirnya. Dengan adanya dua motif dalam satu lembar kain batik,  maka pemakai terkesan mempunyai dua macam motif yang berbeda,
Jika pada pagi hari menggunakan sisi motif yang satu, maka sore harinya  kita dapat mengenakan motif yang berbeda dari sisi kain yang lain.
Warna yang lebih gelap biasanya dipakai di bagian luar untuk pagi dan siang hari, sedangkan bagian batik yang berwarna pastel dipakai pada acara malam hari. Berhemat tetapi tetap fashionable.
Menurut Didiet Maulana masyarakat tempo dulu sudah menyadari pentingnya hidup berkelanjutan meski dalam situasi yang berbeda. Bagi Didiet, konsep Batik Pagi-Sore sangat berhubungan erat dengan kampanye fesyen berkelanjutan yang sedang digaungkan seluruh dunia.

"Kain Pagi-Sore adalah salah satu cara mereka untuk menerapkan sustainability fashion. Bayangkan dalam satu kain bisa memberikan dua tampilan, hari ini beda besok beda dan ini sebuah langkah penghematan dan juga langkah yang smart dan brilian," ujar Didiet

Motif Batik Pagi Sore

Motif hias yang menonjol dalam batik pagi sore adalah motif kupu-kupu. Motif lainnya adalah bunga. Meskipun kupu-kupu tidak memiliki arti khusus untuk masyarakat Jepang, tetapi orang Jepang sangat menyukai kupu-kupu. Motif dominan lainnya adalah bunga. Yang paling sering muncul adalah bunga sakura (cherry) dan krisan, dahlia, anggrek, mawar, lili, dan teratai. Sedangkan motif yang lain yaitu burung, dan selalu burung merak yang merupakan lambang keindahan dan keanggunan. Motif ini dianggap berasal dari Cina dan kemudian masuk ke Jepang***

 

0 Response to "Filosofi Batik Pagi Sore"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel