Rembang Fashion Parade 2021 Momen Angkat Batik Tulis Lasem Ke Level Ready To Wear

adhiantirina.com.Empat belas UMKM batik dan sembilan desainer mempertunjukkan hasil desain  baju Batik Lasem yang diolah menjadi beragam busana siap pakai dalam  gelaran Rembang Fashion Parade 2021 di Gedung Catwalk BBPLK Semarang,  Selasa (2/11/2021). Parade model berbusana batik tulis Lasem yang dikemas  dalam event Rembang Fashion 2021 itu sekaligus menandai diluncurkannya  brand “Batik Lasemku”.

Sejumlah desainer lokal yang berpartisipasi dalam Rembang Fashion 2021  yakni Tintin , Henry Setiawan, Yuni Sulistyani, Hawien Wilopo, Joko Sri  Purwanto, Siti Suwaidah, Oktavirasa, Natika Suyoto, Sri Wahyuni, Santoso  Hartono, Mahfudloh Fitrotaullah, Nurjanah, Afif Arwani, Ratna Puji  Veriyanti, Parlan, Maryati, Safi’atullaila Masaroh dan dari sekolah SMK  Sedan. Mereka mewakili brandnya masing-masing tentunya dengan menyajikan  tema desain yang berbeda- beda.

Blow Up Media

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo didampingi Ketua Dewan Kerajinan  Nasional Daerah Siti Atiqoh dan Ketua Dekranasda Rembang Hj.Hasiroh Hafidz  membuka event fashion tersebut.

Gubernur Ganjar dalam sambutannya mengapresiasi kolaborasi antara  Dekranasda Provinsi dan Kabupaten, Pengrajin Batik, Desainer, Pemerintah  Provinsi dan Kabupaten termasuk perusahaan swasta Sampoerna Untuk Indonesia  yang ternyata bisa menyelenggarakan event fashion show. Hal itu sebagai  upaya untuk membangkitkan perekonomian. “Mereka hari ini bisa beraksi  diatas catwalk dan menunjukkan produk hasil binaan. Mereka tidak hanya  membatik tapi menjahit dengan membuat model macam- macam.”

Ganjar pun menyarankan Rembang dengan Lasem nya yang memiliki sejarah  akulturasi dan keberagamannya bisa menggelar event seperti Rembang Fashion  Parade ini. Tentunya dengan penonton yang terbatas, namun diblow up dari  sisi media. “Barangkali setelah event yang ada disini bisa membuat di  Lasem. Mungkin tidak perlu ramai, tapi cukup dengan beberapa orang , tapi  dari sisi media kita bisa blow up, ” ungkapnya. Ganjar meminta para tamu  undangan yang hadir agar bisa menyebarkan acara Rembang Fashion ini ke  media sosial. Hal itu menjadi salah satu cara jitu untuk menyebarkan gema  acara yang memang dihadiri orang dengan jumlah terbatas.

Ready to Wear

Ketua Dekranasda Jawa Tengah, Siti Atiqoh menjelaskan event ini merupakan  hasil dari pendampingan dari Dekranasda selama satu tahun ini. Para  pengrajin/ pengusaha batik Lasem mendapatkan pelatihan membuat produk  fashion yang bisa langsung dipakai konsumen atau ready to wear.”Kalau kita  lihat tadi sangat beragam, ada yang casual, untuk anak- anak bisa, untuk  keseharian, ini sudah bisa diterima oleh kalangan internasional. Baik yang  4 musim, 2 musim seperti kita, ada juga seperti yang bisa saya pakai,  berhijab , banyak pilihan, ” ungkapnya. Dalam acara itu juga menjadi  peluncuran buku tentang sejarah batik tulis Lasem beserta bermacam motif  khasnya. “Buku ini penting karena kita masih sangat terbatas referensinya.  Sebetulnya filosofinya apa , kenapa terjadi seperti itu , tentu sangat  dibutuhkan, ” terangnya.

Sedangkan Ketua Dekranasda Rembang Hasiroh Hafidz berterima kasih kepada  Dekranasda Provinsi Jawa Tengah yang telah ikut membina dan mempromosikan  batik tulis Lasem. Rembang Fashion dan Batik Lasemku dapat mengangkat pamor  dari Batik Lasem sendiri. “Dulu batik lasem hanya dijual lembaran, tapi  alhamdulillah dengan event hari ini Rembang bisa membuat batik sekaligus  dengan fashionnya, ” tandasnya.  Brand Batik Lasemku sendiri merupakan  kumpulan produk dari sejumlah pengrajin. Brand tersebut menawarkan produk  batik tulis lembaran maupun pakaian siap pakai.

Sumber berita : rembangkab.go.id

0 Response to "Rembang Fashion Parade 2021 Momen Angkat Batik Tulis Lasem Ke Level Ready To Wear"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel