Batik Hokokai, Batik Klasik Yang Lahir Pada Masa Penjajahan Jepang

Sebagai pecinta batik klasik, batik Hokokai menjadi salah satu favorit saya. Dari namanya, mengandung kosakata Jepang yaa. Memang benar, batik Hokokai lahir dan berkembang pada masa penjajahan Jepang. Penasaran seperti apa batik Hokokai? Yuuk kita intip lebih lanjut. 

Foto : Instagram batik_liya


Pada masa penjajahan Jepang (sekitar tahun 1942 - 1945), pengusaha batik yang sebagian besar Tionghoa, menciptakan ragam hias bernuansa Jepang untuk menyesuaikan diri dengan pemerintahan Jepang pada masa itu. 

Nama Hokokai sendiri diambil dari nama organisasi kegiatan Jepang untuk meningkatkan kemakmuran di Asia. Organisasi ini bekerjasama dengan orang Jawa. Salah satu kegiatannya adalah memesan batik pada pengusaha batik Pekalongan. Batik tersebut dihadiahkan kepada orang Indonesia yang berjasa pada Jepang. 

Ragam hias yang terdapat pada motif batik Hokokai adalah bunga sakura, krisan, dahlia, dan anggrek. Ragam hias ini berbentuk buketan (buket/rangkaian), dan ditambahkan ragam hias kupu - kupu. Sangat cantik pastinya yaa. Motif ini yang membuat batik Hokokai menjadi favorit kaum wanita. Motif lainnya adalah motif burung merak yang melambangkan keagungan dan keindahan.

Salah satu penataan ragam hias batik Hokokai yang sangat menunjukkan pengaruh dari Jepang adalah bagian pola yang disebut dengan "susomoyo". Ini adalah pola di bagian pinggir yang berupa motif bunga dan kupu - kupu diatur dari pojok ke arah bawah atau dari pojok bawah ke arah samping. Pola ini seperti tata susun pada pola kimono. 

Karena kelangkaan bahan baku pada masa itu, batik Hokokai dibuat dalam bentuk batik pagi sore. Batik pagi sore adalah batik yang mempunyai dua motif yang keduanya bertemu pada bagian tengah kain, secara diagonal maupun horizontal. 

Ciri khas lainnya dari batik Hokokai adalah adanya latar belakang atau isen - isen yang dibuat dengan sangat detail. Motif isen - isen berupa parang atau kawung di bagian tengah, dan di bagian tepi diisi dengan misalnya motif bunga padi. Pewarnaan yang cerah juga merupakan ciri khas batik Hokokai.

Ada alasannya mengapa pada saat itu batik Hokokai dibuat dengan sangat detail.  Karena kelangkaan kain, maka pembatik memiliki waktu luang yang lebih panjang untuk membatik. 

Setelah Jepang angkat kaki dari Indonesia, batik sebagai industri mengalami masa pasang surut. Demikian juga dengan batik Hokokai. Banyak bermunculan motif - motif atau ragam hias batik yang dihasilkan para pengrajin batik. 

Adalah Iwan Tirta, seorang designer legendaris yang kembali mengangkat motif Hokokai pada tahun 1980 - an. Iwan Tirta membuat motif bunga dan kupu - kupu pada batik Hokokai menjadi lebih besar, serta menambahkan serbuk emas 22 karat yang membuat penampilan batiknya semakin mewah. 

Jadi, selembar kain batik mempunyai begitu banyak cerita yaa. Semoga bisa menambah sedikit pengetahuan mengenai batik dan menambah kecintaan pada kain - kain asli Indonesia.***

0 Response to "Batik Hokokai, Batik Klasik Yang Lahir Pada Masa Penjajahan Jepang"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel