Bertahan Dengan Produk Handmade, Why Not?

Dari judulnya, kali ini saya akan menulis mengenai bisnis yang saya jalankan. Sekalian promo produk terbaru, hehehe...


Sudah sekitar 10 tahun saya menjalankan bisnis penjualan produk handmade secara online. Produk handmade yang saya jual berbahan dasar batik dan tenun Indonesia. 

Mengapa memilih batik dan tenun? Salah satu alasannya adalah karena saya jatuh cinta pada kecantikan kain - kain asli Indonesia. Setiap daerah memiliki kain khas masing - masing. Dan setiap motif mempunyai cerita tersendiri. Sangat menarik.

Berawal dari profesi pekerjaan di masa itu sebagai buyer di suatu E-Commerce. Saya harus mengurus supplier khusus batik dan tenun baik baju, tas, sepatu, homedecor, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan batik dan tenun. Kurang lebih 100 supplier yang harus saya handle. Dari sinilah awal kecintaan saya terhadap batik dan tenun. Pelaku bisnis ini kebanyakan adalah UMKM, dikerjakan secara handmade. Bahan baku yang dipergunakan tentunya terbatas.


Dari pengetahuan nol, makin lama semakin tau nama - nama motif dan asalnya, serta ada filosofinya juga lho. Ini membuat saya semakin kagum dan penasaran. Banyak sharing dengan pelaku bisnis ini, membuat pengetahuan saya makin bertambah, dan ada keinginan untuk memulai usaha sendiri.

Memulai bisnis online sekitar akhir tahun 2012, waktu itu masih kerja kantoran. Saya menjual produk handmade sepatu d.a.t. Langsung jatuh cinta karena modelnya keren, enak dipakai, dan harganya terjangkau. Saat itu produk handmade belum terlalu banyak yang memproduksi. Jadi bisa dibilang, kompetitor hanya 1 atau 2 aja. Saya juga menjual tas batik dan tenun dari supplier tanpa brand. Omzetnya kala itu bikin saya kaget sendiri, hahaha... Mengalahkan gaji kerja kantoran. Sama sekali nggak menyangka, sambutan customer akan produk handmade batik dan tenun begitu antusias. 

Setiap produk yang saya jual, tentunya sudah lolos QC (Quality Control) dari saya ya. Saya harus tau kualitasnya seperti apa, plus minusnya seperti apa. Paling tidak saya harus bisa menjelaskan kepada customer secara detail, karena ini pembelian online. 


Masa kejayaan saya dalam menjual produk handmade batik dan tenun ini berlangsung sampe sekitar tahun 2018 an. Kompetitor semakin banyak dengan produk serupa. Memang, penikmat produk handmade adalah kalangan tertentu dalam arti nggak semua orang bisa menyukai dan menjadikan batik/tenun sebagai items favorit. Dan sebagian besar pembeli adalah loyal customer. Selalu merasa ketagihan untuk membeli apabila ada koleksi baru. 

Selain itu memang produk d.a.t mempunyai kualitas bagus dan harga yang ramah di kantong. Saya punya customer yang koleksinya banyak, disimpan dalam beberapa kontainer plastik. Dan serunya dia punya file foto - foto sepatu yang tersusun rapi dalam laptopnya. Karena memang mba customer yang satu ini selalu matching dalam berpenampilan. Untuk mempermudah, semua koleksinya disusun dalam file. 

Salah satu hal yang menjadikan produk d.a.t favorit adalah kualitasnya yang memang juara. Selain insolenya empuk, lemnya kuat, sepatu tidak lecet meskipun baru dipake. Pasti kadang lecet kan kalo pake sepatu baru. Naah, sepatu d.a.t ini no lecet - lecet club. Outsole nya juga antislip, jadi nggak khawatir licin dan terpeleset. 

Kelebihan lainnya adalah, penempatan motif menjadi perhatian mengingat motif batik atau tenun yang unik. Sebisanya motif kanan dan kiri harus simetris. Keahlian khusus diperlukan supaya kain tidak terbuang banyak. 

Di masa pandemi 2 tahun terakhir ini, menjadi ujian di semua sektor. Apalagi UMKM, bisa bertahan aja udah alhamdulillah. Segala upaya diusahakan supaya cashflow tetap berjalan. Dan kondisi ini masih berlangsung sampe sekarang. 

Berkembangnya marketplace yang menjual berbagai jenis dengan harga murah tapi dengan kualitas yang entah saya belum tahu, menurut saya cukup mempengaruhi menurunnya omzet penjualan. 

Banyak sekali produk sepatu atau tas dengan harga yang kadang nggak masuk akal, kok bisa yaa, berapa HPPnya (Harga Pokok Penjualan)? Serbuan barang - barang super murah dari China juga membuat bisnis handmade ini semakin memilukan.

d.a.t merupakan salah satu pioneer produk handmade untuk sepatu. Sampe saat ini masih bisa bertahan tentunya dengan kerja keras. Tetap berusaha mempertahankan keunikannya dengan tetap memakai material batik dan tenun. Sangat berharap, produk - produknya makin bisa diterima oleh semua kalangan, karena design-nya juga semakin keren, disesuaikan dengan tren supaya bisa masuk ke segala usia. 

Memakai batik tidak berarti old fashion, kuno, atau ketinggalan zaman. Memakai batik bisa menjadi fashion yang keren dan membanggakan. Terbukti dengan koleksi baru yang sudah keluar di bulan Juli - Agustus ini. Menggunakan material tenun Jepara, batik cap Jogja, serta batik cap Garutan. Cantik - cantik kaan? Yuuk coba order untuk bisa membuktikan kenyamanan produk d.a.t ini.  Silahkan cek ke sini yaa

0 Response to "Bertahan Dengan Produk Handmade, Why Not?"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel