Mengenal Motif Batik Jawa Hokokai dan Buketan di Pekalongan

motif batik jawa hokokai
Batik Pekalongan Jawa Hohokai dipengaruhi motif di baju
Kimono milik orang Jepang. Foto - jejakbatik.blogspot.com
Apalah masyarakat mampu memengaruhi batik? Jawabannya jelas, iya. Jika ingin melihat dan membuktikannya bisa datang ke Kota Batik, Pekalongan yang ada di jalur pantai utara Jawa. Sentuhan budaya masyarakat yang berbeda menjadikan inspirasi saat membatik.

Pekalongan adalah sebuha kota pesisir, yang banyak disinggahi tamu-tamu dari berbagai daerah bahkan lintas negara. Hal tersebut ternyata membuat budaya membatik di Pekalongan lebih hidup.

Sebenarnya bukan hanya batik Pekalongan yang seperti itu. Kalau kita bicara batik Mega Mendung dari Cirebon atau batik Parang di Solo, motif yang ada pada keduanya juga memiliki sentuhan akibat budaya yang pernah ada.

Pekalongan pun memiliki salah satu motif batik yang cukup legendaris, yaitu Jlamprang. Namun jangan salah Pekalongan juga memiliki motif batik yang disebut Jawa Hokokai.

[Bingung memadukan batik satu warna? Baca panduannya]

Coba sobat batik rasakan artinya, sedikit banyak akan bisa menebak mengapa muncul istrilah tadi. Kalau kata Jawa sudah bisa dipastikan itu Jawa, sedangkan Hokokai agak mirip istilah jepang, ya?

Benar, batik motif Jawa Hohokai di Pekalongan memang memiliki motif yang terpengaruh budaya Jepang pada waktu itu. Budaya Jepang yang dimasud di sini ialah busana khas Jepang yaitu kimono.

Batik dengan rasa hiasan pada busana kimono ini diperkirakan terjadi di Pekalongan pada masa penjajahan Jepang. Pada umumnya, motif kimono yang menjadi pakaian adat wanita Jepang ialah bunga sakura.

Selain Jawa Hokokai, di Pekalongan juga ada batik dengan motif buketan. Motif ini juga dikenal dan memiliki penggemar sendiri. Jika Jawa Hokokai merupakan akulturasu budaya Jawa dan Jepang, motif Buketan lebih ke perpaduan budaya Jawa dan Belanda.

Motif ini diperkirakan masuk ke Pekalongan pada kurun waktu 1840-1940. Selain dengan sebutan batik buketan, masih ada yang mengenagnua sebagai Batik Indo Eropa.

Nyatanya bukan hanya warga Pekalongan (Indonesia) yang menguasai teknik membatik. Keterampilan yang sama juga dimiliki para perenakan Indo Eropa di Pekalongan.

Di antara mereka adalah Matzelar , Simonet dan Eliza Van Zuylen. Sobat batik tentu tak asing dengan nama Eliza Van Zuylen, yang dikenal sebagai maestro batik di Indonesia.

Bisa dikatakan Batik Pekalongan menjadi lebih berkembang setelah Eliza membangun workshop di wilayah itu. Ia pun memberikan banyak arahan agar Batik Pekalongan terus tumbuh.

[Batik Bakaran memiliki keunikan sehingga banyak dikoleksi, apa saja?]

Melalui tangannya, Batik Pekalongan mampu menembus pasar Eropa.

Menambahkan soal sebutan Kota Batik untuk Pekalongan, sebenarnya tak berlebihan sobat batik. Karena Pekalongan masuk kedalam jaringan kota kreatif UNESCO dalam kategori Crafts & Folk Art pada akhir tahun 2014 serta mempunyai city branding yaitu World’s City of Batik.

Batik Pekalongan menjadi sangat khas karena ditopang para pengrajin rumahan, bukan hanya dimomonopi beberapa pengusaha atau mereka yang punya modal. Karena kondisi tersebut membatik bagi sebagian warga Pekalongan begitu erat dengan denyut kehidupan mereka. ***

0 Response to "Mengenal Motif Batik Jawa Hokokai dan Buketan di Pekalongan"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel