Batik Toraja Berawal dari Ukiran di Rumah Adat

batik-toraja
Keindahan motif Batik Toraja. Sumber foto - womenanddresses.wordpress.com

Batik Toraja menjadi salah satu tambahan kekayaan motif batik di Indonesia. Meski Toraja tidak tersentuh pengaruh Hindu, namun di daerah ini pernah berkembang batik yang dibuat dengan teknik wax-resist dyeing. 

Teknik ini sebenarnya istilah internasional untuk menyebut teknik pewarnaan kain dengan menggunakan malam untuk mencegah pewarnaan sebagian dari kain.

Dilansir dari tourismnews, secara geografis Toraja berada di pegunungan dan menjadi dugaan para ahli di sinilah tempat batik dihasilkan.

Coraknya tidak dipengaruhi India sebagaimana sejarah batik Jawa yang dikenalkan pada zaman Raja Lembu Amiluhur (Jenggala). Karena itu, muncul pendapat boleh jadi Indonesia juga melahirkan batik pertama.

Motif Batik Toraja

Motif Batik Toraja cukup beragam dengan memiliki filosofinya sendiri-sendiri. Sebut saja motif Pare Allo yang berarti matahari dan bentuk bulat menyerupai matahari yang bersinar. 

Lantas ada juga yang dinamakan Pa’teddong yang berarti kepala kerbau. Untuk diketahui, kerbau menjadi lambang kebesaran di daerah ini.

Kemudian masih ada lagi yang disebut Poya Mundudan yang dalam bahasa Indonesia berarti burung belibis.

Ukiran di Rumah

Batik Toraja merupakan pengembangan budaya lokal yang awalnya hanya bisa dinikmati dalam bentuk ukiran di rumah adat.

Seiring perkembangan dan terbukanya teknologi informasi, juga peradaban manusia, akhirnya diwujudkan dalam bentuk batik.

Warna khas Batik Toraja adalah hitam, merah, putih dan kuning. Untuk warna kombinasi setelah kain dicap, kemudian di celup dengan pewarna dan selanjutnya beberapa garis motif ditutup dengan warna yang berbeda.

Batik Toraja untuk Wisata

Melihat gambar atau motifnya, ada yang berpendapat antara Batik Toraja dan Yogyakarta memiliki kemiripan. Batik Toraja juga bisa menjadi daya tarik wisatawan berkunjung ke sini.

Jangan Mati Sebelum Ke Toraja, begitulah slogan yang pernah dikumandangkan oleh Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo untuk menarik wisatawan.

Dengan slogan tersebut, Yasin yang saat ini menjabat Menteri Pertanian RI berupaya menarik wisatawan baik domestik maupun mancanegara agar mengunjungi Sulawesi Selatan dan terkhusus untuk Kabupaten Tana Toraja. 

Dan di sini kalian bisa menemukan keindahan Batik Toraja. ***

0 Response to "Batik Toraja Berawal dari Ukiran di Rumah Adat"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel