Sarung Tenun Sengkang, Tenun Makasar Yang Mempesona

Hampir di semua wilayah Indonesia mempunyai kain khas yang memang sudah ada  secara turun temurun. Baik kain batik ataupun tenun bisa ditemukan di setiap  propinsi. Di setiap kain khas daerah mempunyai keunikan masing-masing.
Begitu juga dengan tenun khas Makasar, yang disebut dengan tenun Sengkang,

Sengkang merupakan nama ibukota Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan. Sengkang  berjarak sekitar 190km dari kota Makassar. Sentra tenun Sengkang berada di  desa Pakanna, Kecamatan Tanasitolo dan dikenal sebagai kampung penenun.
Budaya menenun kain sutra di Sulawesi Selatan sudah ada sejak tahun 1400 an.  Hasil kerajinan tenun ini menjadi kebanggaan suku Bugis, sehingga masyarakat  masih memakainya sebagai pakaian adat.

Foto : Instagram sutera_sengkang_makassar

Motif Tenun Sengkang

Tenun Makasar yang satu ini lebih ringan dan lembut karena terbuat dari  benang sutra. Ada beberapa motif tenun Sengkang yang populer, yaitu :

  • Motif Cobo

Motif yang desainnya berbentuk corak segitiga yang tergambar ramping dan  runcing pada bagian ujungnya. Sarung motif cobo menjadi lambang bahwa  pemakainya sudah memiliki calon pasangan hidup.

  • Motif Moppang

Merupakan motif yang paling tua dan terkenal, juga merupakan motif yang  sudah hampir mudah. Sarung dengan motif moppang tidak boleh atau tabu  digunakan baik oleh pria ataupun wanita yang masih lajang ataupun yang sudah  menikah. Hanya dipergunakan pada saat akan melakukan hubungan intim.

  • Motif Balo Renni

Motif ini identik dengan garis vertikal dan horizontal tipis yang  menghasilkan kotak-kotak kecil. Warna tenun yang dihasilkan relatif terang  namun masih ada kesan lembut, misalnya hijau muda atau merah jambu. Sarung  dengan motif ini biasanya hanya dipakai oleh waanita yang belum menikah.

  • Motif Balo Lobang

Motif sarung Bugis ini memiliki corak garis yang cenderung lebih tebal dan  ukurannya besar. Memiliki warna yang cenderung lebih tegas dan tajam,  seperti merah yang menyala atau bahkan merah keemasan. Saung motif ini  dikenakan oleh pria yang belum menikah

  • Motif Bombang

Motif yang berbentuk dari susunan segitiga yang sama sisi, saling berjejer  dan menyambung (zigzag). Motif ini bebas dipakai oleh siapa saja.

  • Motif Tettong dan Motif Makalu

Kedua motif ini berupa kombinasi garis-garis yang cantik, yaitu peletakan  garis, warna garis baik kombinasi garis melintang dan melingkar ataupun  tegak dan melingkar.

Ada hal yang menjadi pembeda antara sarung Bugis dengan sarung jenis lainnya, yaitu corak yang dimikili sarung Bugis dikenal sebagai corak yang paling indah. Moifnya juga mempunyai bermacam-macam warna, dan terdapat makna filosofis yang berhubungan dengan kehidupan masyarakat Makassar.  

Foto : Instagram didietmaulana 

Makna Dalam Motif Tenun Makasar

Setiap warna dalam tenun Makasar juga mempunyai makna tersendiri. Merah yang berarti berani karena benar, putih melambangkan kesucian, hijau yang bermakna subur dan kemakmuran, dan warna kuning yang bermakna indah dan mulia. Penggunaan warna juga disesuaikan dengan sifat kejiwaan, misalnya warna hitam berkaitan dengan kedukaan, warna merah berhubungan dengan kebahagiaan, dan lain sebagainya.

Tenun Makasar dikerjakan dengan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) mulai sekitar tahun 1951. Sebelumnya menggunakan alat manual. Kerajinan tenun Makasar ini diwariskan secara turun temurun. Zaman dahulu seorang gadis dianggap belum dewasa apabila belum mahir menenun.

Harga tenun Makasar bervariasi, tergantung dari bahan dan kerumitan corak yang dibuat. Untuk yang berbahan sutera, dibandrol sampai dengan jutaan. Untuk bahan benang sintetis dan corak tang tidak rumit, harganya bisa lebih terjangkau.

Tenun Makasar masakini tidak hanya dipergunakan sebagai sarung, banyak dibuat sebagai kemeja, gaun, atasan, dan lain sebagainya. Bahkan designer-designer Indonesia, seperti Didiet Maulana banyak yang memakai tenun Makasar ini dalam karyanya yang indah  dan mempesona***

0 Response to "Sarung Tenun Sengkang, Tenun Makasar Yang Mempesona"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel